Bandung, 4 Desember 2024 – Kegiatan silaturrahim yang digelar oleh Forum Ma’ahid dan Madaris Qur’an Indonesia (Formaqin) di Bandung berlangsung dengan penuh kehangatan dan makna. Dalam rangka memperkuat silaturrahim dan mendapatkan nasihat, Formaqin mengunjungi sejumlah tokoh muslim terkemuka di kota ini. Selain arahan dan nasihat, para tokoh dan ulama memberikan sambutan hangat dan apreasi kepada Formaqin.
Pertemuan dengan KH. Miftah Faridh
Kegiatan dimulai dengan pertemuan bersama KH. Miftah Faridh, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Bandung, di kantor MUI. Dalam pertemuan yang berlangsung dari pukul 09.00 hingga 10.00 WIB ini, KH. Miftah menekankan pentingnya pendidikan tahfidz yang tidak hanya fokus pada hafalan, tetapi juga penguatan akhlak. Beliau mengapresiasi kehadiran Formaqin dan Pondok Pesantren Quran memiliki peran yang kuat dalam meningkatkan kualitas akhlak dan tazkiyatunnafs.
Diskusi dengan Ustadz Ardiansyah Ashri Husein
Kemudian, Formaqin melanjutkan kunjungan ke kantor KNRP Jawa Barat untuk berbincang-bincang dengan Ustadz Ardiansyah Ashri Husein, Lc., MA, selama satu setengah jam. Sebagai cendekiawan muslim dan aktivis pejuang Palestina, Ustadz Ardi menceritakan tentang realitas perjuangan di Palestina serta peran penting pondok pesantren dalam mendukung para pejuang. “Semoga Formaqin bisa menjadi wadah perjuangan dan kontribusi pesantren untuk Palestina. Kami dari KNRP Jawa Barat insya Allah siap bersinergi” ujarnya.
Inspirasi dari Pak Riza Syamil
Kunjungan dilanjutkan ke Penerbit Syamil, bertemu dengan Pak Riza Zacharias, pemilik Syamil Group, yang dikenal sebagai pelopor dalam percetakan Al-Qur’an.
Dalam diskusi, Pak Riza lebih menekankan pentingnya kepemimpinan berbasis Al-Quran. Beliau juga bercerita tentang perjuangan dalam menjaga kualitas dalam pencetakan Al-Qur’an. Menurutnya, kehalalan dan kualitas bahan produksi dan proses pencetakan Al Quran harus diutamakan, karena kitab suci ini adalah pedoman hidup umat Islam.
Semangat Dakwah dari KH. Athian Ali M. Dai
Selanjutnya, KH. Athian Ali M. Dai, M.A., yang juga merupakan Ketua Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia (DDII) Jawa Barat, memberi pencerahan di kediaman beliau yang berada di dekat Masjid Al Fajar, Bandung. Dalam pertemuan yang dilangsungkan dari pukul 16.00 hingga 17.00 WIB, beliau membahas pentingnya meningkatkan kesadaran dakwah di kalangan santri. “Kita harus mewujudkan fungsi Al Quran sebagai hudan dan furqon di dalam masyarakat kita, khususnya di pesantren. Para santri sudah seharusnya memiliki semangat dakwah yang tinggi untuk menyebarkan nilai-nilai Islam,”demikian pesan beliau.
Tadabbur oleh KH. Saiful Islam Mubarak
Kegiatan ini diakhiri dengan pertemuan bersama pimpinan Yayasan MAQDIS (Ma’had Al-Qur’an dan Dirosah Islamiyah), KH. Dr. Saiful Islam Mubarak, Lc., M.Ag., yang dikenal sebagai ulama dan pendidik yang fokus pada penguatan tadabbur. Dalam diskusi yang hangat, beliau berbagi pengalamannya dalam ber-dakwah dan menekankan pentingnya tadabbur untuk menemukan solusi keumatan.
Kunjungan Kepada Dr. KH. Lalu Agus Pujiartha, MA.
Kunjungan ke Dr. K.H. Lalu Agus Pujiartha, M.A. di Subang, Jawa Barat, dilakukan dalam perjalanan pulang ke Solo, Kamis, 5 Desember 2024. Ketua Yayasan As-Syifa Al-Khoeriyyah sekaligus Wakil Ketua Pengurus Pusat MAPADI ini, menerima rombongan Formaqin di Kantor Yayasan Asy Syifa. Beliau sempat mengajak rombongan berkeliling melihat lingkungan sekolah dan asrama. Beliau banyak bercerita tentang dinamika pengelolaan 1400-an karyawan, 5000-an santri, 160 Hektare Tanah, dan tersebar di 4 Kampus yang saat dimiliki oleh Yayasan Asy Syifa.
Melalui kunjungan-kunjungan ini, Formaqin tidak hanya mendapatkan apresiasi, ilmu, dan nasihat dari para ulama, tetapi juga memperkuat jalinan silaturrahmi yang dapat mendorong kolaborasi dalam memberdayakan umat melalui pendidikan dan dakwah.