
BAB 4 Kitab At-Tibyan: ADAB PENGAJAR DAN PEMBELAJAR ALQURAN
Oleh : Dr.Umarulfaruq Abubakar, Lc., M.H.I.
▪︎ Mengapa adab ini perlu kita perhatikan sungguh-sungguh? Karena adab merupakan kunci keberkahan.
Sekarang ini dengan adanya program merdeka belajar, bisa jadi murid-murid lebih pintar dari gurunya. Mereka bisa mendapatkan ilmu pengetahuan dari mana saja, dari gadget dan pergaulan yang luas.
Akan tetapi persoalan keberkahan berbeda dengan ilmu. Keberkahan hanya akan ada ketika adab-adab itu diperhatikan. Barangsiapa yang ingin ilmunya berkah, hendaknya memperhatikan adab-adab dalam menuntut ilmu.
▪︎ Memberikan Nasehat dengan Ikhlas kepada Murid
Iman An Nawawi berkata: dan hendaklah seorang guru itu mencurahkan nasehat utk murid-muridnya dan tidak pernah bosan.
“Agama adalah nasihat.” Kami bertanya, “Untuk siapa?” Beliau menjawab, “Bagi Allah, bagi kitab-Nya, bagi rasul-Nya, bagi pemimpin-pemimpin kaum muslimin, serta bagi umat Islam umumnya.” (HR. Muslim)
Di antara bentuk kita menasehati karena Allah dan karena kitab-Nya adalah dengan memuliakan orang yg membaca dan belajar alquran. Maka ketika murid kita adalah pembelajar dan penghafal alquran, maka kewajiban untuk menghormati, menyayangi jauh lebih tinggi daripada murid2 yg lainnya.
Mengarahkannya utk kemaslahatannya, berlaku lemah lembut kepadanya, membantunya atas permintaannya, selama guru mampu, selama permintaannya wajar, berusaha menarik hati murid. Kalau hati murid kita terikat, kita marah sekalipun in syaa Allah mereka terima.
Tetapi ketika kita belum terikat hati dengan murid kita, belum mulai sudah marah, memukul, maka yang terjadi adalah dendam.
▪︎ Hendaknya penuh toleransi dengan muridnya.
Perluas hati kita utk menerima kesalahan murid kita, menyayangi dan memotivasinya untuk belajar. Dan ceritakan padanya tentang keutamaan belajar. Seorang guru hendaknya punya banyak stok cerita, nasehat, pengalaman, untuk menjadi motivasi bagi muridnya, sehingga bertambahlah keinginannya untuk belajar, membuat ia zuhud di dunia dan memalingkannya untuk condong kepada dunia dan terperdaya dengannya.
Hal yang paling berat ketika anak murid sudah cinta dunia adalah mereka mulai kecanduan HP, game online, barang-barang mahal, suka beli baju, sepatu, perhiasan. Ketika hal ini terjadi, kita akan mulai kepayahan untuk mengarahkan mereka belajar, dan kita akan memerlukan untuk mengajarkan mereka tentang zuhud agar tidak terlalu terpedaya dengan dunia.
▪︎ Sering-seringlah seorang guru menceritakan keutamaan bersibuk dgn alquran dan semua ulum-Ulum syar’i.
Dan bahawasanya bersibuk dengan Al-Quran itu adalah jalan orang-orang arif dan hamba-hamba Allah yang shalih. Dan bahwa sibuk dengan Al-Qur’an adalah kesibukan dan kebiasaan para nabi. Kualitas pribadi dan pemikiran kita akan dilihat dari apa kebiasaannya.
▪︎ Seharusnya seorang guru memiliki rasa kasih sayang kepada muridnya, memperhatikan keperluan-keperluannya, sebagaimana dia memperhatikan maslahat anak dan dirinya sendiri.
Seorang guru hendaknya menempatkan muridnya sebagaimana dia menempatkan anaknya dalam hal kasih sayang, bersabar atas sikapnya yang kasar. Bersabar atas su’ul adab dari muridnya dan berusaha memaafkan muridnya pada beberapa waktu, terutama jika muridnya masih kecil. Kalau kesalahan 1stu atau dua kali perlu dimaafkan. Namun kalau sudah 3 kali dan seterusnya maka guru perlu menertibkan muridnya.
▪︎ Akhirnya kita juga perlu berterima kasih kepada guru-guru anak kita, kita hormati, hargai, dan kita perhatikan adab-adab terhadap mereka.
Hendaknya seorang guru mencintai muridnya, seperti apa yg ia cintai pada dirinya, juga tidak suka terjadi pada muridnya apa yg tidak ia sukai.
Perlu diperhatikan oleh lembaga pendidikan, yang di dalamnya menyediakan makanan/kudapan untuk murid-murid. Pilih makanan yang kita suka untuk para murid. Jangan hanya karena harga murah, kita berikan kepada murid padahal kita juga tidak mau memakannya. Seharusnya kalau kita tidak suka, jangan dibagikan kepada murid kita.
Ibnu Abbas: “Orang yang paling mulia di hadapanku adalah muridku yang dia melewati orang lain utk bisa dekat denganku. Kalau saja sy mampu utk mengusir lalat yg hinggap padanya agar tidak mengganggunya belajar, akan saya lakukan.”
Dalam riwayat lain, “Kadangkala saya melihat murid saya dan ada lalat yg hinggap padanya, tapi yg menderita adalah saya.”
Hendaknya seorang guru tidak membangga-banggakan diri di hadapan murid. Bersikap tawadhulah.
Bersikap lemah lembutlah kepada orang yg kalian ajari dan orang yg kalian belajar padanya.
▪︎ Memperbaiki Adab Murid
Dan seharusnya seorang guru memperhatikan adab muridnya secara bertahap dengan adab-adab yang tinggi dan perilaku yg diridhai dan melatih dirinya dgn hal2 yg teliti dan tersembunyi. Misalnya muroqobah/takut pd Allah, tawakal. Dan melatih muridnya utk menjaga diri pada seluruh urusannya baik lahir maupun batin.
Memotivasi muridnya dengan kata-kata dan perbuatannya yang terus menerus terulang untuk ikhlas, jujur, dan benar dalam niat, merasa diawasi Allah dalam segala keadaan. Dan mengenalkan kepadanya bahwa ketika melakukan hal-hal tersebut (ikhlas dsb), maka akan terbukalah cahaya-cahaya makrifat dan cahaya-cahaya ilmu pengetahuan.
Dengan memperhatikan adab, maka akan lapanglah dadanya dan akan memancar dari hatinya mata air ilmu dan kebijaksanaan. Dan dengan memperhatikan adab, akan diberkahi oleh Allah ilmunya dan keadaannya, akan memberikan taufiq pada perkataan ataupun perbuatannya.
Wallahua’lam bishshowab.