Bersama Mengawal Kebangkitan Ekonomi Umat Dari Pesantren

Bersama Mengawal Kebangkitan Ekonomi Umat Dari Pesantren
Oleh: Umarulfaruq Abubakar

Apa yang baru berupa cita-cita dan harapan kita tentang kebangkitan ekonomi umat, ternyata sudah berjalan bertahun-tahun di Negeri Jiran, Malaysia.

Tepatnya di Malakat Mall!

Pusat perbelanjaan yang digagas oleh Coach Fadzil Hasyim ini terletak di Cyberjaya, Selangor, Malaysia.

Malakat Mall menjadi menjadi pusat perbelanjaan yang mengumpulkan pengusaha Melayu-Muslim untuk melakukan bisnis di bawah satu atap dengan penawaran butik, restoran, dan lapak-lapan penjualan, sekaligus memberikan kesempatan kepada konsumen Muslim untuk memusatkan daya belinya.

Rabu, 21 Februari 2024, kami pengurus Forum Maahid dan Madaris Quran Indonesia (Formaqin) bersama para abah pengusaha melihat lebih dekat suasana di Malakat Mall yang mulai beroperasi pada 13 Maret 2020.

Saat berkeliling mengunjungi 4 lantai Malakat Mall ini, Coach Mohd Fadzil Hashimmenjelaskan banyak hal.

Beliau menyatakan bahwa semangat yang ingin dibangun melalui Mall ini adalah semangat kebersamaan. “Mall ini milik Anda” demikian slogan yang diangkat.

Pembukaan Malakat Mall, kata Coach Fadzil, terinspirasi dari aktifitas Nabi Muhammad SAW setelah beliau hijrah dari Mekkah yang membuka pasar Madinah.
Nama ‘malakat’ yang berarti pertemuan para pedagang, digunakan bersamaan dengan sebutan ‘malakat’ untuk negara Malaka oleh para pedagang Arab di zaman dahulu.

Coach Fadzil mengumpulkan para pengusaha UMKM dalam sebuah koperasi bernama KoPPIM (Koperasi Pembangunan Pengguna Islam Malaysia).

Koperasi ini berusaha untuk menjual barang-barang lokal bersama dan berusaha mengangkat brand lokal dengan harga terjangkau.

Pembukaan pusat pembelanjaan ini penuh dinamika. Salah satunya, kata Coach Fadzil, 5 hari setelah dibuka, Malaysia dilanda Covid-19. Mall langsung sepi pengunjung bahkan ditutup. Tetapi mereka tetap bertahan dan hingga ini Malakat Mall ramai dikunjungi pelanggan.

Banyak UMKM yang sudah bergabung dan membuka lapaknya di Malakat Mall ini, antara lain SushiNan, Teh Tarik Corner, Burger Boy, Eebu (Pakaian Bayi), Anak Jantan KL (Kedai Pakaian Pria), Rahsia (Kedai Pakaian Wanita), Ayam Kampung Lejen, Tahan Sports, D.I.Y Malaya, Conteng Stationery, Iqra Read Bookstore, Sweet Talk Patisserie (Kedai Kafe Dan Katering), dan banyak brand lokal lainnya.

Salah satu favorit adalah VR (Virtual Reality) Sirah Nabawiyah yang bisa kita tonton di sana.

Dari Pesantren Untuk Umat

Keinginan untuk bangkit bersama di kalangan Umat Islam di Indonesia sesungguhnya sudah lama, khususnya ketika Aksi 212 di Monas. Jauh sebelum itu, sudah ada Serikat Dagang Islam yang dipelopori oleh Haji Samanhudi dan HOS Tjokrominoto. Dulu ekonomi umat memang sempat berjaya, namun ini pergerakan ekonomi umat belum bergerak dengan signifikan, baik produksi, distribusi, maupun konsumsi.

Sebagai penggerak kehidupan sosial masyarakat, pesantren sebetulnya memiliki peran yang sangat kuat.

Sebagai lembaga yang mandiri, pesantren dapat menggerakkan kegiatan ekonomi santri, wali santri, dan warga sekitar, dengan pendekatan sosial, pendidikan, dan akhlakul karimah di tengah masyarakat.

Melihat apa yang sudah bertahun-tahun berjalan di Malakat Mall dalam membangkitkan ekonomi umat, rasa-rasanya kita pun bisa melakukannya asal ada semangat kebersamaan mewujudkan kesejahteraan ekonomi.

Saatnya para kiai dan pengusaha kembali bersatu, berkumpul, dan bersama mengambil langkah strategis untuk kebangkitan ekonomi umat.

Semua itu insya Allah bisa kita mulai dari koperasi pesantren kita masing-masing. Kalau kita mau bersama dalam satu langkah, insya Allah kita bisa bersama menggerakkan ekonomi umat dari pesantren.

=========
www.formaqin.Com