Kunci Keagungan Itu Bernama Tasbih

Kunci Keagungan Itu Bernama Tasbih

Oleh Ust. Dr. Umarul Faruq Abubakar, Lc. M.H.I.

Saat hati merasa kagum yang berlebihan atas kemampuan orang, lalu timbul rasa rendah dan diri dan insecure, atau malah merasa iri hati, hasad, dan dengki, maka ucapkanlah Subhanallah, Maha suci Allah, yang telah menciptakan itu semua. Sungguh kesempurnaan hanya milik Allah semata, sementara manusia penuh dengan kekurangan.

Saat timbul ujub dan merasa lebih dari orang lain, lalu dengan sangat tipis muncul rasa meremehkan orang lain dan kagum dengan pendapat sendiri: maka ucapkanlah Subhanallah, Maha suci Allah, yang telah memberikan karunia ini. Sungguh Kesempurnaan adalah milik Allah, sementara diri penuh dengan kelemahan.

Tasbih adalah ucapan penuh kerendahan hati dan pengakuan bahwa hanya Allah pemilik kesempurnaan sejati.

Tasbih adalah zikir alam semesta. Mereka bertasbih dengan bahasa masing-masing. Kita manusia yang terbatas pengetahuannya untuk memahaminya

“Tidakkah engkau (Nabi Muhammad) tahu bahwa sesungguhnya kepada Allahlah apa yang di langit dan di bumi dan burung-burung yang merentangkan sayapnya senantiasa bertasbih. Masing-masing sungguh telah mengetahui doa dan tasbihnya. Allah Maha Mengetahui apa yang mereka lakukan” (QS. At Taubah:41)

Tasbih adalah sebab keselamatan dan wasilah keluar dari kesulitan. Seperti Nabi Yunus yang akhirnya dikeluarkan dari perut Ikan Nun, saat berada dalam tiga kegelapan yang mencekam dan tidak ada lagi harapan keselamatan

“Seandainya dia bukan golongan orang yang banyak bertasbih kepada Allah, niscaya dia akan tetap tinggal di perutnya (ikan) sampai hari Kebangkitan” (QS. Ash Shaaffat: 143-144)

Tasbih adalah zikir malaikat. Dengan kalimat itu mereka menyucikan dan mengagungkan Rabb mereka dari waktu ke waktu, sambil memohonkan ampun untuk orang orang beriman:

“(Para malaikat) yang memikul ʻArasy dan yang berada di sekelilingnya selalu bertasbih dengan memuji Tuhannya, beriman kepada-Nya, dan memohonkan ampunan untuk orang-orang yang beriman “ (QS. Ghâfir: 7)

Tasbih adalah zikir penghuni surga. Dengan ucapan itu mereka hiasi keindahan surga dengan semakin sempurna

“Doa mereka di dalam  surga adalah “Subhānakallāhumma” (‘Mahasuci Engkau, ya Tuhan kami’) penghormatan mereka di dalamnya adalah (ucapan) salam, dan doa penutup mereka adalah “Alḥamdu lillāhi rabbil ‘ālamīn” (‘segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam’)” (QS. Yûnus: 10)

Ucapan tasbih adalah ungkapan pengakuan atas kesucian Allah Ta’ala dari segala ketidaksempurnaan. Sungguh, Dialah Zat yang Mahasuci dan Mahatinggi.

Pengakuan tentang hal ini sama sekali tidak akan menambah kemuliaan Allah. Sebaliknya, pengingkaran tentang hal ini sama sekali tidak mengurangi kesempurnaanNya.

Dialah Al ‘Aziz  yang Mahaperkasa dalam kerajaanNya, Al Hâkim Maha Bijaksana dalam penciptaanNya.

Manfaat ucapan Tasbih ini sepenuhnya 100% akan kembali kembali kepada yang merutinkan membacanya. Hatinya akan lapang, kesulitannya akan terurai, pahalanya akan berlipat ganda.

وَلَقَدْ نَعْلَمُ اَنَّكَ يَضِيْقُ صَدْرُكَ بِمَا يَقُوْلُوْنَۙ فَسَبِّحْ بِحَمْدِ رَبِّكَ وَكُنْ مِّنَ السّٰجِدِيْنَۙ

“Sungguh, Kami benar-benar mengetahui bahwa dadamu menjadi sempit (gundah dan sedih) disebabkan apa yang mereka ucapkan. Maka, bertasbihlah dengan memuji Tuhanmu dan jadilah engkau termasuk orang-orang yang sujud (salat)” (QS. Al Hijr 97-98)

Tasbih adalah kalimat yang ringan diucapkan, memenuhi timbangan amal kebaikan, dan paling dicintai oleh Ar Rahmân. Cukuplah keagungan tasbih ini kita pahami dari perintah Allah dalam banyak ayat, yang meminta kita mendawamkannya secara khusus setiap pagi dan sore.

Adanya jumlah yang tetap, misalnya 300 kali setiap hari, lebih menguatkan hati untuk bisa rutin dan bertahan dalam melakukannya.

Hari ini sudah, kan?