
Oleh-oleh Sowan ke Gus Hamid; Pimpinan Pondok Pesantren Al Munawir Krapyak Yogyakarta
Oleh: Umarulfaruq Abubakar
Alhamdulillah pertemuan yang singkat itu (Rabu, 14 Desember 2022) memberikan banyak pencerahan hati, menenangkan jiwa, dan motivasi tinggi untuk terus dekat dengan Al Qur’an.
Beliau berbagi banyak cerita keberkahan yang didapatkan ketika dekat dengan Ahlul Qur’an. Misalnya undangan umrah dengan fasilitas VIP secara tiba-tiba dan kemudahan berbagai urusan.
Beliau bercerita tentang sanad qurra Indonesia dari Mbah Munawir Krapyak kemudian kepada murid muridnya.
Beliau rindu dengan pertemuan Akbar para hufffaz Al Qur’an untuk murojaah bersama, saling menguatkan dan saling memotivasi untuk mengembangkan dakwah Al Qur’an di masyarakat.

Selain di Krapyak, beliau punya pondok di Kediri.
Salah satu program utama pondok di Kediri adalah mujahadah khataman hafalan Al Qur’an setiap hari selma 40 hari, sebagaimana dulu yang pernah dilakukan oleh Mbah Munawir ketika di Masjidil Haram, Mekah Al Mukaromah.
Program ini terbuka untuk umum, terutama kepada Maahid Quran yang ingin mengirimkan para santri dan alumninya agar hafalannya tambah kuat dan mantap.
Pokoknya, kata beliau, pelajaran yang utama adalah Al Qur’an, dzikir paling utama adalah Al Qur’an, dakwah paling utama di masyarakat adalah Al Qur’an, penilaian pertama dan utama kepada seorang ulama dan ahli ilmu adalah bagaimana dia membaca dan berinteraksi dengan Al Qur’an.
Maka ahlul Qur’an harus bersatu dan bahu membahu dalam menguatkan kemampuan pribadi, juga mendakwahkan Al Qur’an ini ke masyarakat.
Demikian inti dari nasehat dan wejangan dari Gus Hamid, cucu Kiai Munawir Krapyak, selama hampir satu jam pertemuan ini.
Semoga kita dapat termotivasi dan mampu mengamalkannya
formaqin
forummaahidquran
formaqin.com